WILASA ABHIMANGGALA: Parābhava Sutta

Parābhava Sutta

 Penyebab Kemerosotan Menurut Parābhava Sutta

Berikut adalah penyebab utama kehancuran yang harus dihindari, khususnya oleh remaja:

1. Bergaul dengan orang jahat dan menjauhi orang bijaksana

  • Remaja yang berteman dengan orang bermoral buruk mudah terpengaruh ke arah yang salah.

2. Suka tidur dan malas

  • Kecanduan tidur, malas belajar, dan tidak punya semangat membawa pada kegagalan.

3. Suka berpesta, mabuk, dan berfoya-foya

  • Mengikuti gaya hidup hedonis yang tidak produktif dan merusak tubuh serta pikiran.

4. Mengabaikan orang tua dan guru

  • Tidak menghormati nasihat orang tua dan guru adalah tanda awal dari kemerosotan.

5. Boros, tapi pelit terhadap keluarga

  • Tidak tahu prioritas dalam menggunakan uang; foya-foya untuk diri sendiri tapi pelit kepada orang tua.

6. Mudah marah dan tidak bisa menerima kritik

  • Remaja yang tidak mau mendengarkan pendapat atau teguran akan sulit berkembang.

7. Berkumpul dengan para penjudi, pemabuk, penipu

  • Pergaulan dengan kelompok destruktif menjerumuskan secara cepat.

 

 

Sikap Remaja Buddhis yang Ideal

Berdasarkan kebalikan dari faktor-faktor di atas, remaja Buddhis sebaiknya:

Nilai Positif

Penjelasan

Bergaul dengan orang bijaksana

Berteman dengan orang yang memiliki moral dan tujuan hidup yang baik.

Rajin dan tekun belajar

Menghargai waktu dan kesempatan untuk berkembang.

Menjaga sila (moral)

Menghindari mabuk, kekerasan, dan kebohongan.

Menghormati orang tua dan guru

Membuka jalan pada berkah dan kebijaksanaan.

Bijak dalam menggunakan uang dan waktu

Mengutamakan hal yang penting dan bermanfaat.

Sabar dan terbuka terhadap masukan

Tumbuh menjadi pribadi yang matang.

 

Mengembangkan Karakter Remaja Buddhis

Agar menjadi pribadi yang matang dan bijaksana, remaja Buddhis diajarkan untuk mengembangkan sifat-sifat berikut:


  • Kebijaksanaan (Paññā): Kemampuan untuk memahami dan mengatasi masalah dengan cara yang baik.

  • Welas Asih (Karunā): Peduli terhadap penderitaan orang lain dan berusaha untuk membantu.

  • Sabar (Khanti): Menghadapi kesulitan hidup dengan ketenangan dan tidak cepat marah.

  • Kesadaran (Sati): Selalu waspada dan sadar akan tindakan kita, serta dampaknya terhadap diri kita dan orang lain.

  • Keberanian Moral (Virya): Berani berbuat baik dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral, meskipun dalam pergaulan yang sulit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERGAULAN REMAJA MENURUT MANGGALA SUTTA

Mangala Sutta mengajarkan tentang berkah-berkah utama dalam hidup, yang jika diterapkan dapat membawa kesejahteraan dan kebahagiaan. Dalam konteks pergaulan remaja, beberapa prinsip dari Mangala Sutta relevan untuk menjaga pergaulan yang positif dan produktif. Misalnya, menghindari pergaulan dengan orang yang dungu, menghormati yang patut dihormati, dan menjauhi tindakan kejahatan. 

Prinsip Mangala Sutta yang Relevan dengan Pergaulan Remaja:

  • Menjauhi Pergaulan yang Merusak:

Mangala Sutta menekankan pentingnya menghindari pergaulan dengan orang yang bodoh atau tidak memiliki kebijaksanaan. Dalam pergaulan remaja, ini berarti memilih teman yang memiliki nilai-nilai positif, menjaga diri dari pengaruh negatif, dan menghindari perbuatan yang merusak. 

  • Menghormati yang Patut Diormati:

Sutta ini juga mengajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan bijaksana. Dalam konteks pergaulan, ini berarti menunjukkan sikap hormat kepada orang tua, guru, dan tokoh-tokoh yang berpengaruh. 

  • Menjaga Perkataan yang Baik:

Santun dalam bertutur kata merupakan salah satu berkah utama dalam Mangala Sutta. Dalam pergaulan remaja, ini berarti berbicara dengan sopan, menghindari gosip, dan tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan. 

  • Menjauhi Kebodohan dan Kejahatan:

Mangala Sutta menekankan pentingnya menjauhi kejahatan dan perilaku bodoh. Dalam pergaulan remaja, ini berarti menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain, seperti tawuran, merokok, atau melakukan tindakan kriminal. 

  • Menjaga Kedamaian dan Keharmonisan:

Mangala Sutta juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam pergaulan. Ini berarti menghindari pertengkaran, menyelesaikan masalah dengan damai, dan menjaga hubungan yang positif dengan teman-teman. 

Penerapan dalam Pergaulan Remaja:

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Mangala Sutta, remaja dapat membangun pergaulan yang lebih positif, sehat, dan produktif. Hal ini akan membantu mereka:

  • Meningkatkan kualitas pergaulan:

Menjauhi pengaruh negatif dan memilih teman yang baik dapat meningkatkan kualitas pergaulan dan membantu remaja mengembangkan diri ke arah yang positif. 

  • Mengurangi risiko masalah pergaulan:

Menjaga sikap hormat dan santun dapat mengurangi potensi konflik dan pertengkaran, serta membantu remaja membangun hubungan yang sehat. 

  • Meningkatkan kualitas hidup:

Dengan menjauhi tindakan kejahatan dan perilaku bodoh, remaja dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan menghindari masalah hukum atau sosial. 

  • Mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan:

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Mangala Sutta, remaja dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam pergaulan mereka. 

Secara keseluruhan, Mangala Sutta memberikan panduan berharga bagi remaja dalam membangun pergaulan yang positif dan produktif. Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam sutta ini, remaja dapat menciptakan lingkungan pergaulan yang lebih baik dan mencapai kebahagiaan serta kesejahteraan dalam hidup mereka. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Unggulan

Percobaan Lagu Simple

Lirik & Chord ===> JUDUL LAGU: LAGU PERTAMA Turunkan (-) Naikkan (+) Transpose Akor ...